Kenapa awal ramadhan berbeda ?
Halo
sobat kenapain :) , sesuai dengan post sebelumnya, kali ini ane mau bahas
tentang kenapa awal ramadhan bisa berbeda. Sobat kenapain ada yang tau ga
kenapa awal ramadhan bisa berbeda ? Padahal kan harusnya bareng.. satu agama
kok bisa beda gitu menentukan awal ramadhan, jadi siapa yang benar ? wah wah
bikin bingung aja ya mau ikut yang mana.. Sobat kenapain palingan cuman asal
ikut aja, ya kan.. wkwkwkw..
Biasanya
sih tergantung daerah sob, kalau mayoritas ikut A jadi awal ramadhan juga ikut
A, begitupula sebaliknya. Tapi ada juga yang sudah ikut B dari orangtua jadinya
tidak ikutan ikut A saat penentuan awal ramadhan, nah ada juga sob yang ikut A
dan ikut B.. jadi pas ramadhan ikut puasa yang akhir dan pas lebaran ikut lebaran
yang cepet.. sobat kenapain banget nih kayak begini.. jadinya puasa cuman 28
hari.. wkwkwk.. (bukan ane lho, suer dah >.<)
Nah
sobat kenapain tau ga kenapa kok bisa berbeda begitu ? Penentuan awal ramadha
itu ternyata ada dasarnya sob, ga bisa sembarangan menentukan besok puasa atau
tidak, harus orang yang ahli dibidangnya dan punya ilmu sob.. kalau orang-orang
macam kita mah cuman ngikut aja yak.. hehehe.
Lho
trus kok bisa beda ? Apakah sumber penentuannya beda ? Atau ada yang sesat..
ooo.. ga boleh bilang sesat sob, kecuali sobat kenapain bener-bener tersesat..
aku tersesat dan tak tau arah jalan pulang..
Yak
mulai ngaco seperti biasanya.. baiklah kalau begitu, nanti nek kelamaan ngobrol
malah bisa sampai ngomongin eek lagi.. dan nyangkut kesini lagi.. Kenapa eek kamu kuning ?. Okedeh.. Are you ready ?
inilah sob jawaban dari pertanyaan misteri penentuan awal ramadhan.. cek cek
cekidot !
Sobat
kenapain, dalam menentukan awal ramadhan menurut al-qu’an dan al-hadis terdapat
2 cara, yaitu menggunakan rukyat dan menggunakan hisab. Apa itu rukyat ? Apa
itu hisab ? Mungkin sebagian sobat kenapain sudah mengetahui, dan yang belum
mengetahui, berikut penjelasannya..
Rukyat
adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yaitu penampakan bulan sabit yang
nampak pertama kali setelah
terjadinya ijtimak (konjungsi). Rukyat dapat dilakukan dengan berbagai cara, yakni dengan
mata telanjang atau dengan alat bantu optik seperti teleskop. Rukyat dilakukan saat hapir tiba malam atau setelah
matahari terbenam. Hilal hanya tampak setelah Matahari terbenam atau saat magrib, karena intensitas
cahaya hilal sangat redup dibanding dengan cahaya Matahari, serta ukurannya
sangat tipis. Apabila hilal sudah terlihat,
maka pada petang, waktu setempat telah memasuki bulan baru Hijriyah. Apabila hilal
tidak nampak,
maka awal bulan hijriyah ditetapkan
mulai petang hari berikutnya.
Sedangkan
hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis yang digunakan untuk menentukan
posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriyah.
Penentuan
awal ramadhan dengan menggunakan rukyat merujuk pada hadis nabi sebagai berikut
:
Hadits Nabi Muhammad Shallahu 'alaihi wasallam:
"Jika kalian melihatnya (hilal bulan Romadhon) maka berpuasalah.
Dan jika kalian melihatnya (hilal bulan Syawwal) maka berhari rayalah, akan
tetapi jika ia (hilal) terhalang dari pandangan kalian maka kira-kirakanlah”,
dalam riwayat lain "…maka sempurnakanlah bilangan bulan Sya’ban menjadi 30
hari.”
(HR. Bukhori dan Muslim)
”Apabila bulan telah masuk kedua puluh sembilan malam (dari bulan Sya’ban, pen). Maka janganlah kalian berpuasa hingga melihat hilal. Dan apabila mendung, sempurnakanlah bulan Sya’ban menjadi tiga puluh hari.”
(HR. Bukhari no. 1907 dan Muslim no. 1080)
“Berpuasalah kalian karena melihatnya, berbukalah
kalian karena melihatnya dan sembelihlah kurban karena melihatnya pula. Jika
-hilal- itu tertutup dari pandangan kalian, sempurnakanlah menjadi tiga puluh
hari"
(HR.
An Nasai no. 2116)
Sedangkan
penentuan awal ramadhan dengan menggunakan hisab merujuk pada Al-Qur’an sebagai
berikut:
“Dialah
yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya
manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui
bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian
itu melainkan dengan haq. Allah menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada
orang-orang yang ngetahui. (QS. 10:5)
“Dan Kami jadikan malam dan siang
sebagai dua tanda (kekuasaan Kami), kemudian Kami hapuskan tanda malam dan Kami
jadikan tanda siang itu terang benderang, agar kamu (dapat) mencari karunia
dari Tuhanmu, dan agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu).
Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas”. (QS. 17:12)
Kemudian masih ada lagi, yaitu
terdapat pada QS. Al An-am: 96, dan QS. Ar Rahman: 5,
serta penafsiran astronomis atas QS. Yasin: 36-40.
Begitulah
sobat kenapain penjelasan kenapa awal ramadhan bisa berbeda, karena sudah
terdapat dalam al-qur’an dan al-hadis, masing-masing juga memiliki dasar yang
kuat, dan... keduanya tidak menyimpang dari ajaran islam sob :)
Walaupun
berbeda tapi harus tetap saling menghormati sob., tidak boleh menyesatkan salah
satu atau menghakimi sendiri (tumben bijak).. mau ikut yang A atau ikut yang B
itu hak masing-masing, ga perlu memaksa orang lain untuk ikut sesuai dengan
yang kita ikuti.. (bijak lagi ciadoowww). yang ga boleh itu kalau ga puasa
sob.., udah gede kok ga puasa, malu sama kucing..
Sobat kenapain, yang jelas awal ramadhan itu adalah 1 ramadhan
sob (ya iyalah) jadi ga usah bingung., hakshakshaks, dan yang terpenting adalah kita berpuasa sob, ga
boleh kalau ga puasa. Yak begitulah petuah dari ane yang tiba-tiba menjadi
penceramah dadakan.. limaratusan.. aww
Akhirnya
selesai juga nih artikel.. wkwkwk. Jadi sobat kenapain sudah tau kan kenapa awal ramdhan bisa berbeda, jadi ga usah panik sob, jelasin ke temen sobat kenapain yang belum tau, jelasin kalau baca kenapain jadi tambah tau.. wkwkwk. Makasi sob sudah setia membaca kenapain, Masih banyak artikel menarik laiinya sob,
pertanyaan-pertanyaan sobat kenapain bakal terjawab semua disini, di kenapain. Daaaaaa