Rabu, 08 Juni 2016

Kenapa awal ramadhan berbeda ?


Kenapa awal ramadhan berbeda ?

ramadhan is coming

Halo sobat kenapain :) , sesuai dengan post sebelumnya, kali ini ane mau bahas tentang kenapa awal ramadhan bisa berbeda. Sobat kenapain ada yang tau ga kenapa awal ramadhan bisa berbeda ? Padahal kan harusnya bareng.. satu agama kok bisa beda gitu menentukan awal ramadhan, jadi siapa yang benar ? wah wah bikin bingung aja ya mau ikut yang mana.. Sobat kenapain palingan cuman asal ikut aja, ya kan.. wkwkwkw..

Biasanya sih tergantung daerah sob, kalau mayoritas ikut A jadi awal ramadhan juga ikut A, begitupula sebaliknya. Tapi ada juga yang sudah ikut B dari orangtua jadinya tidak ikutan ikut A saat penentuan awal ramadhan, nah ada juga sob yang ikut A dan ikut B.. jadi pas ramadhan ikut puasa yang akhir dan pas lebaran ikut lebaran yang cepet.. sobat kenapain banget nih kayak begini.. jadinya puasa cuman 28 hari.. wkwkwk.. (bukan ane lho, suer dah >.<)

Nah sobat kenapain tau ga kenapa kok bisa berbeda begitu ? Penentuan awal ramadha itu ternyata ada dasarnya sob, ga bisa sembarangan menentukan besok puasa atau tidak, harus orang yang ahli dibidangnya dan punya ilmu sob.. kalau orang-orang macam kita mah cuman ngikut aja yak.. hehehe.

Lho trus kok bisa beda ? Apakah sumber penentuannya beda ? Atau ada yang sesat.. ooo.. ga boleh bilang sesat sob, kecuali sobat kenapain bener-bener tersesat.. aku tersesat dan tak tau arah jalan pulang..


meme aku tersesat

Yak mulai ngaco seperti biasanya.. baiklah kalau begitu, nanti nek kelamaan ngobrol malah bisa sampai ngomongin eek lagi.. dan nyangkut kesini lagi.. Kenapa eek kamu kuning ?. Okedeh.. Are you ready ? inilah sob jawaban dari pertanyaan misteri penentuan awal ramadhan.. cek cek cekidot !

Sobat kenapain, dalam menentukan awal ramadhan menurut al-qu’an dan al-hadis terdapat 2 cara, yaitu menggunakan rukyat dan menggunakan hisab. Apa itu rukyat ? Apa itu hisab ? Mungkin sebagian sobat kenapain sudah mengetahui, dan yang belum mengetahui, berikut penjelasannya..

Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yaitu penampakan bulan sabit yang nampak pertama kali setelah terjadinya ijtimak (konjungsi). Rukyat dapat dilakukan dengan berbagai cara, yakni dengan mata telanjang atau dengan alat bantu optik seperti teleskop. Rukyat dilakukan saat hapir tiba malam atau setelah matahari terbenam. Hilal hanya tampak setelah Matahari terbenam atau saat magrib, karena intensitas cahaya hilal sangat redup dibanding dengan cahaya Matahari, serta ukurannya sangat tipis. Apabila hilal sudah terlihat, maka pada petang, waktu setempat telah memasuki bulan baru Hijriyah. Apabila hilal tidak nampak, maka awal bulan hijriyah ditetapkan mulai petang hari berikutnya.

Sedangkan hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis yang digunakan untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriyah.

Penentuan awal ramadhan dengan menggunakan rukyat merujuk pada hadis nabi sebagai berikut :
Hadits Nabi Muhammad Shallahu 'alaihi wasallam:

"Jika kalian melihatnya (hilal bulan Romadhon) maka berpuasalah. Dan jika kalian melihatnya (hilal bulan Syawwal) maka berhari rayalah, akan tetapi jika ia (hilal) terhalang dari pandangan kalian maka kira-kirakanlah”, dalam riwayat lain "…maka sempurnakanlah bilangan bulan Sya’ban menjadi 30 hari.
(HR. Bukhori dan Muslim)

Apabila bulan telah masuk kedua puluh sembilan malam (dari bulan Sya’ban, pen). Maka janganlah kalian berpuasa hingga melihat hilal. Dan apabila mendung, sempurnakanlah bulan Sya’ban menjadi tiga puluh hari.
(HR. Bukhari no. 1907 dan Muslim no. 1080)

Berpuasalah kalian karena melihatnya, berbukalah kalian karena melihatnya dan sembelihlah kurban karena melihatnya pula. Jika -hilal- itu tertutup dari pandangan kalian, sempurnakanlah menjadi tiga puluh hari"
(HR. An Nasai no. 2116)

Sedangkan penentuan awal ramadhan dengan menggunakan hisab merujuk pada Al-Qur’an sebagai berikut:
“Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan haq. Allah menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang ngetahui. (QS. 10:5)
Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kekuasaan Kami), kemudian Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang benderang, agar kamu (dapat) mencari karunia dari Tuhanmu, dan agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas”. (QS. 17:12)

Kemudian masih ada lagi, yaitu terdapat pada QS. Al An-am: 96, dan QS. Ar Rahman: 5, serta penafsiran astronomis atas QS. Yasin: 36-40. 

Begitulah sobat kenapain penjelasan kenapa awal ramadhan bisa berbeda, karena sudah terdapat dalam al-qur’an dan al-hadis, masing-masing juga memiliki dasar yang kuat, dan... keduanya tidak menyimpang dari ajaran islam sob :)

Walaupun berbeda tapi harus tetap saling menghormati sob., tidak boleh menyesatkan salah satu atau menghakimi sendiri (tumben bijak).. mau ikut yang A atau ikut yang B itu hak masing-masing, ga perlu memaksa orang lain untuk ikut sesuai dengan yang kita ikuti.. (bijak lagi ciadoowww). yang ga boleh itu kalau ga puasa sob.., udah gede kok ga puasa, malu sama kucing..

malu sama kucing

Sobat kenapain, yang jelas awal ramadhan itu adalah 1 ramadhan sob (ya iyalah) jadi ga usah bingung., hakshakshaks, dan yang terpenting adalah kita berpuasa sob, ga boleh kalau ga puasa. Yak begitulah petuah dari ane yang tiba-tiba menjadi penceramah dadakan.. limaratusan.. aww

meme tahu bulat
 
Akhirnya selesai juga nih artikel.. wkwkwk. Jadi sobat kenapain sudah tau kan kenapa awal ramdhan bisa berbeda, jadi ga usah panik sob, jelasin ke temen sobat kenapain yang belum tau, jelasin kalau baca kenapain jadi tambah tau.. wkwkwk. Makasi sob sudah setia membaca kenapain, Masih banyak artikel menarik laiinya sob, pertanyaan-pertanyaan sobat kenapain bakal terjawab semua disini, di kenapain. Daaaaaa