Kenapa shalat tarawih 11 rakaat dan 23 rakaat ?

Kenapa shalat tarawih 11 rakaat dan 23 rakaat ?

Halo sobat kenapain :) , mumpung bulan ramadhan ni, artikelnya yang ad hubungannya tentang ramadhan ya sob, tobat bentar doang kaya kamu biasanya kan..  sobat kenapain tau ga sih kenapa kalau kita shalat taraweh itu ada yang 11 rakaat dan ada yang 23 rakaat ? hmm.. atau jangan-jangan sobat kenapain pada ga taraweh kali ya jadi pada ga tau.. ketahuan kan yang pamitnya ke taraweh eh belok ke warnet atau malah main petasan.. mumpung ramadhan sob mending main petasan taraweh lah, cuman 1 bulan doang kok.. cari aja masjid yang tarawehnya cepet dan dapet maem enak (pengalaman pribadi).. wkwkwwk. Jaman ane dulu dapet makanan kaya begini ni udah mewah sob.. bakmi dengan daging ayam asli.. bakmi mewew namanya...

Nah sobat kenapain yang belum pada tau kenapa kok bisa ada dua versi, versi 11 rakaat dan versi 23 rakaat ? lalu baiknya kita taraweh yang versi apa ? apa kita ambil tengahnya aja ya jadi 17 rakaat.. eeiittsss.. ternyata menentukan rakaat dalam taraweh tidak bisa sembarangan sob, pengen tau kenapa itu bisa terjadi ? langsung saja simak ulasannya dibawah ini.. CEKIDOET !

Sebenarnya mau shalat taraweh 11 rakaat atau 23 rakaat itu bukan jadi masalah sob, yang jadi masalah itu kalau pamit taraweh tapi malah ilang.. kasian emaknya nanti nyari kesana kemari membawa alamat..

Nah kan malah jadi nyanyi  lagu ayu sinting.. ngelanturnya kumat.. hehe. Okedeh begini penjelasannya sob. Dari Abu Salamah bin ‘Abdirrahman, dia mengabarkan bahwa dia pernah bertanya pada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, “Bagaimana shalat malam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di bulan Ramadhan?”. ‘Aisyah mengatakan,

Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, beliau menuturkan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat bersama kami di bulan Ramadhan sebanyak 8 raka’at lalu beliau berwitir. Pada malam berikutnya, kami pun berkumpul di masjid sambil berharap beliau akan keluar. Kami terus menantikan beliau di situ hingga datang waktu fajar. Kemudian kami menemui beliau dan bertanya, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami menunggumu tadi malam, dengan harapan engkau akan shalat bersama kami.” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Sesungguhnya aku khawatir kalau akhirnya shalat tersebut menjadi wajib bagimu.” (HR. Ath Thabrani, Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa derajat hadits ini hasan. Lihat Shalat At Tarawih, hal. 21)

Ibnu Hajar Al Haitsamiy mengatakan, “Tidak ada satu hadits shahih pun yang menjelaskan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan shalat tarawih 20 raka’at. Adapun hadits yang mengatakan “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa melaksanakan shalat (tarawih) 20 raka’at”, ini adalah hadits yang sangat-sangat lemah.” (Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah Al Quwaitiyyah, 2/9635)

Jumlah raka’at shalat tarawih yang dianjurkan adalah tidak lebih dari 11 atau 13 raka’at. Inilah yang dipilih oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana disebutkan diatas. Sedangkan mayoritas ulama terdahulu dan ulama belakangan, mengatakan  bahwa boleh menambah raka’at dari yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ibnu ‘Abdil Barr mengatakan, “Sesungguhnya shalat malam tidak memiliki batasan jumlah raka’at tertentu. Shalat malam adalah shalat nafilah (yang dianjurkan), termasuk amalan dan perbuatan baik. Siapa saja boleh mengerjakan sedikit raka’at. Siapa yang mau juga boleh mengerjakan banyak.” (At Tamhid, 21/70)

Jadi, shalat tarawih 11 atau 13 raka’at yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bukanlah pembatasan sob. Sehingga kita boleh melakukan shalat tarawih baik 11 rakaat maupun 23 rakaat. Semua jumlah raka’at di atas boleh dilakukan. Melaksanakan shalat malam di bulan Ramadhan dengan berbagai macam cara tadi itu sangat bagus. Dan memang lebih utama adalah melaksanakan shalat malam sesuai dengan kondisi para jama’ah. Kalau jama’ah kemungkinan senang dengan raka’at-raka’at yang panjang, maka lebih bagus melakukan shalat malam dengan 10 raka’at ditambah dengan witir 3 raka’at, sebagaimana hal ini dipraktekkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri di bulan Ramdhan dan bulan lainnya. Dalam kondisi seperti itu, demikianlah yang terbaik. 

Namun apabila para jama’ah tidak mampu melaksanakan raka’at-raka’at yang panjang, maka melaksanakan shalat malam dengan 20 raka’at itulah yang lebih utama. Seperti inilah yang banyak dipraktekkan oleh banyak ulama. Shalat malam dengan 20 raka’at adalah jalan pertengahan antara jumlah raka’at shalat malam yang sepuluh dan yang empat puluh. Kalaupun seseorang melaksanakan shalat malam dengan 40 raka’at atau lebih, itu juga diperbolehkan dan tidak dikatakan makruh sedikitpun. Bahkan para ulama juga telah menegaskan dibolehkannya hal ini semisal Imam Ahmad dan ulama lainnya. 

Oleh karena itu, barangsiapa yang menyangka bahwa shalat malam di bulan Ramadhan memiliki batasan bilangan tertentu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sehingga tidak boleh lebih atau kurang dari 11 raka’at, maka sungguh dia telah keliru.” (Majmu’ Al Fatawa, 22/272)

Sebenernya penjelasannya masih banyak sob, dijabarin sampai banyak.. tapi ane cuman sampai sini aja, taulah sobat kenapain pasti ilmunya belum sampe bosen, iya kan.. wkwkwwk. Kalau yang pengen tau lebih dalam bisa buka website rumaysho.com. Beberapa ane ngambil dari situ sob soalnya..

Beruntunglah sob kalian baca artikel ini, kebiasaan bolos taraweh pun jadi tersamarkan karena sekarang sobat kenapain jadi paham kenapa ada dua versi yang 11 rakaat dan 23 rakaat, jadi tar pas ditanyain emak paling ga bisa jawablah, kan dikira emak dapet ceramah dari taraweh, ya kan sob.. huehuehue.. Padahal mah malah maen petasan.. Mending petasannya bagus, udah kecil suara mlempem, telinga pake ditutup lagi.. ane tau kan (itu gue banget). Mending maen petasan kaya gini sob.

Nah kan enak tuh jadi ada gregetnya dikit :P , atau kalau ga yang lebih keren sob, anti mainstream kaya gini nih..

Anget dikit gapapa lah sob, pengalaman.. wkwkwk

Abaikan jika artikelnya mulai ngawur ya sob, inget pepatah mengatakan ambillah yang baik dan tinggalkan yang buruk, jadi ambil yang baik-baik aja dari artikel ini ya sob, jangan ambil sandal pas taraweh yang baik trus tinggalkan sandal yang jelek., itu sama aja mali*ng.. udah tak sensor tuh tulisannya, jadi jangan tersinggung yak..

Nah sobat kenapain sudah pada tau kan kenapa bisa tercipta dua versi saat taraweh, yang satu 11 rakaat dan yang satunya lagi 23 rakaat.. Jadi makin paham kan, sudah g galau lagi, gundah gulana hilang.. Tak perlu ragu lagi sob kalau mau taraweh tinggal taraweh saja milih masjid yang jaburannya enak.. wkwkwk.. oh iya inget sob berangkat tarawihya jangan sampe telat, ta ga kebagian tempat bingung dah.. Sampai berjumpa lagi di artikel berikutnya sob. Kalau masih pengen baca-baca, ada banyak artikel menarik sob di sini, tinggal pilih aja.. di kenapain :)

 

Bonus buat sobat kenapain., rekor shalat taraweh 23 rakaat tercepat nih !! Cekidot !